Berbicara tentang tinja mungkin menjijikkan. Tapi, pernahkah
Anda melihat langsung tinja Anda di toilet, mengapung atau tenggelam saat buang
air besar (BAB)? Cobalah sekali-kali memerhatikannya karena rupanya berat jenis
tinja yang ditunjukkan dengan kondisi mengapung atau tidaknya bisa menunjukkan
apa yang terjadi di dalam usus Anda.
Beberapa masalah mungkin hanya terjadi karena makanan. Tapi
masalah lain bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius.
Niket Sonpal, MD, asisten profesor klinis dari gastroenterologi
di Touro College of Osteopathic Medicine di New York City, menjelaskan tinja
mengapung sebagian besar normal. "Tapi itu bisa menjadi sinyal ada sesuatu
yang mulai terjadi. Biasanya, tinja itu sesuatu yang padat, yang seharusnya
tidak mengambang," kata Sonpal seperti dikutipWomenshealthmag, Rabu
(2/9/2015).
Sonpal menjelaskan, alasan utama kotoran mengapung adalah
diet. Serat yang tidak larut atau makanan yang dapat menyebabkan gas, seperti
pemanis buatan atau pati, membuat tubuh sulit mencernanya dan dapat
mempengaruhi kualitas kotoran.
Sonpal menambahkan, jenis makanan dapat menyebabkan kotoran
mengandung gas berlebih, dan udara tambahan akan membuatnya lebih ringan,
menyebabkan tinja mengapung. Intoleransi laktosa atau sensitivitas gluten juga
menjadi penyebab kotoran yang mengapung.
Apabila Anda rentan terhadap salah satu dari alasan di atas,
Anda tak perlu khawatir, karena sebagian besar kasus tinja mengapung
disebabkan pilihan diet yang tidak akan mempengaruhi kesehatan Anda secara
negatif.
"Namun, ada penyebab yang lebih serius di balik
fenomena tinja mengapung," kata Henry Binder, MD, profesor emeritus di
Yale School of Medicine.
Menururtnya, tinja mengapung bisa disebabkan peningkatan
lemak dalam kotoran, yang merupakan indikasi tubuh Anda tidak memproses nutrisi
dengan baik. Jika hal ini terjadi, tinja mengapung merupakan hasil malabsorpsi
atau ketidakmampuan tubuh memproses nutrisi tertentu.
Sonpal menyarankan melakukan diet eliminasi jika ingin
mengetahui penyebab tinja mengapung. Perlahan-lahan hilangkan satu atau dua
jenis makanan dari diet Anda yang dapat menyebabkan gas dalam kotoran Anda
sampai masalah berhenti.
"Sebagian besar, perubahan sederhana dalam diet bisa
berpengaruh," katanya.
Jika itu tidak berhasil, Anda mungkin memiliki masalah
malabsorpsi dan sebaiknya cek ke dokter.
Wew, seru
juga ya sobat Go-blog…..
(sumur:liputan6)
1 komentar: