Langgar Lalu Lintas, Siap-Siap Gak Dapat Beasiswa!















Pontianak adalah salah satu kota yang menerapkan pendidikan gratis. Namun, para siswa harus bersiap membayar uang sekolah (SPP) jika melanggar peraturan lalu lintas.

Kebijakan tersebut diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk meningkatkan kedisiplinan pelajar dalam berlalu lintas. Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, menjelaskan, jika seorang pelajar lebih dari dua kali ditilang karena pelanggaran lalu lintas, maka fasilitas pendidikan gratis siswa tersebut dicabut.

"Tahun depan, begitu sekali adik-adik kena tilang, saya langsung putuskan pendidikan gratisnya dan yang bersangkutan wajib membayar biaya pendidikannya," ujar Sutarmidji .

Selain itu, pelajar yang ingin mendapatkan beasiswa juga akan kesulitan jika melanggar aturan lalu lintas. Sutarmidji memastikan pelajar tersebut tidak akan pernah mendapatkan beasiswa yang dilamarnya.

"Jadi ini bukan sekedar gertak, saya benar-benar akan menerapkan itu," tukasnya.

Di saat yang sama, Sutarmidji juga mendorong para pelajar membentuk komunitas two in one untuk membatasi jumlah kendaraan di jalan raya. Melalui komunitas ini, satu sepeda motor digunakan oleh dua orang, pengendara dan penumpang.

Misalnya, selama sepekan seorang siswa membonceng temannya yang kebetulan satu jalur atau rute yang sama menuju ke sekolahnya. Pekan depan, giliran siswa yang diboncengi tadi membonceng temannya ke sekolah.

"Coba kembangkan seperti itu. Kalau komunitas ini berhasil, saya yakin cukup signifikan mengurangi penggunaan kendaraan di jalan raya sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas," terang Sutarmidji.

Pemkot Pontianak juga sedang mempersiapkan sistem tilang elektronik bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Di beberapa kawasan akan disebar CCTV guna memantau situasi lalu lintas di perkotaan. Untuk ruang kontrol CCTV, ada beberapa alternatif tempat yang disediakan yakni di Gedung Pontianak Convention Centre (PCC), di salah satu ruangan Kantor Wali Kota atau di salah satu gedung kantor di Jalan Sutoyo.

"Nanti kita bersama kepolisian akan memonitor melalui ruang kontrol tersebut," pungkasnya.

So, bagaimana soba go-blog, diterapkan dijakarta gak yach…..?

(sumur : okezone)
Load disqus comments

0 komentar